Penggunaan notasi ilmiah
Pengertian Notasi Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambang (tanda) yang menggambarkan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu,. Secara ilmu pengetahuan. Jadi notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan, nada, atau ujaran dengan tanda huruf.
Ada 3 teknik yang biasa banyak di gunakan di berbagai perguruan tinggi baik PTN maupun PTS, yakni sebagai berikut :
Footnote (catatan kaki)
catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak disertakan serta nama pengarang/penulis tidak dibalik.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan bila kita ingin menulis footnote/catatan kaki sebagai berikut:
1.Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai setinggi satu spasi dan ukurannya sedikit lebih kecil.
2.Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
3.Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
4.Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika diketik dengan komputer.
5.Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama pengarang dicantumkan semua.
6.Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, “Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di download.
7.Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Contoh-contoh footnote
- Footnote diambil dari buku
Format Penulisan Footnote #1:
1 Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor Halaman.
Format Penulisan Footnote #2:
1 Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit, hlm. Nomor halaman.
- Satu Pengarang
1Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
- Dua Pengarang
2Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
-Tiga Pengarang atau Lebih
Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014), hlm. 15
Baca Juga :
Baca Juga :
Footnote dari majalah
Format Penulisan Footnote dari Majalah:
1 Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah, Edisi, hlm. Nomor Halaman.
1 Muhamad Mulkan Fauzi, “Pemuda Islam Pilar Kebangkitan” El-Fata, Edisi XIV, April 2016, hlm. 12.
Footnote dari surat kabar
Format Penulisan Footnote dari Surat Kabar:
1 Nama Surat Kabar, Tanggal Terbitan, hlm. Nomor Halaman.
1 Republika, 20 Desember 2016, hlm. 7.
Innote
Sumber kutipan ditulis atau diletakkan sebelum bunyi kutipan atau diletakkan dalam narasi atau kalimat sehingga menjadi bagian dari narasi atau kalimat
Cara-cara menulis innote
- Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
- Menulis nama akhir pengarang
- Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman didalam kurung.
- Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.
Contoh :
Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap perkembangan jiwa anak, menurut Yule (1996: 178 – 180), perkembangan bahasa dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap pralinguistik (pre-language Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word or holophrastic, stage); (3) tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage); dan (4) tahap menyerupai telegram (telegraphic speech).
Endnote (Catatan Akhir)
nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut.
Cara-cara menulis endnote
- Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan
- Menampilkan kutipan baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
- Menulis nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik.
Contoh :
Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan ibunya.Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).
Tidak ada komentar untuk "Penggunaan notasi ilmiah"
Posting Komentar