Eksploitasi Imajinasi dan Intuisi untuk Kemajuan Usaha

Eksploitasi Imajinasi dan Intuisi untuk Kemajuan Usaha

Prof.George W. Ladd, seorang ahli ekonomi di Iowa State University, ia berpendapat bahwa proses mental bawah sadar berupa imajinasi dan intuisi yang membantu kemajuan usaha

Rasa bawah sadar  suatu ide/gagasan/pemikiran yang muncul bersamaan dengan aktivitas yang sedang berlangsung yang dilakukan secara sadar.

Freud (ahli psikologi) mengatakan bahwa, bawah sadar itu seperti seperdelapan gunung es yang muncul dipermukaan air & sisanya ada dibawah permukaan air.
Eksploitasi Imajinasi dan Intuisi untuk Kemajuan Usaha
Imajinasi dan Intuisi

Imajinasi

Macam-macam imajinasi
  1. Imajinas pasif, berupa lamunan dan mimpi.
  2. Imajinasi reproduksi yaitu, berupa kemampuan membentuk kembali pengalaman masa lalu.
  3. Imajinasi produktif, yaitu suatu imajinasi yang didasari oleh sains/pengetahuan sehingga menghasilkan suatu kreativitas.

Intuitisi

Intuisi merupakan sesuatu yang tidak terperhitungkan keanehan, kegembiraan, inspirasi .
Dalam ilmu pengetahuan, intuisi didefinisikan sebagai suatu “pengertian yang diperloleh secara mendadak tentang kebenaran” ( It’s “knowing without knowing why I know”)

Proses mental bawah sadar yang menciptakan intuisi, bila distimulasi lebih produksif, misal :

Timbul intuisi untk memperbaiki proposal yang diajukan ke bank untuk memperoleh kredit. Atau muncul ide memanggil bawahan melaksanakan rapat karena adanya suatu persoalan diluar kendali/dugaan.

Kondisi-kondisi yg mendorong proses Bawah Sadar

  • Doubt = ragu-ragu tentang suatu pikiran atas suatu masalah
  • Venturesome Attitude = Sikap berani, jangan takut berbuat salah
  • Memories & Interest = bermacam pengalaman, dengan semua lingkungan. 
  • Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh
  • Menyerah sementara
  • Relaxation/istirahat/santai
  • Writing/menulis
  • Bertukar pikiran
  • Bebas dari kebingungan/kekacauan
  • Batas waktu = semakin dekat waktunya keinginan tahu mendorong bawah sadar.
  • Tension = Perhatian yg mendalam thp suatu masalah/persoalan.

Evolusi Perkembangan Marketing Manajemen

Konsep Produksi => Harga murah & mudah didapat dimana mana
Konsep Produk => Tehnis pembuatan, produsen belum memperhatikan selera konsumen
Konsep Penjualan => mulai ada promosi & berskala besar
Konsep Pasar => Memusatkan pada selera konsumen
Konsep Berwawasan sosial => produsen memperhatikan mutu kehidupan konsumen

Mengutamakan Pelanggan

Dunia Bisnis sangat memperhatikan pelanggannya, seperti yang dinyatakan oleh Peter Drucker 35 tahun yang lalu bahwa tugas utama perusahaan adalah untuk menciptakan pelanggan.

Untuk menjaga pelanggan harus diciptakan suatu kepuasan untuk pelanggan tersebut (Costumer satisfaction)

Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, kotller (1997:32) menyarankan harus adanya Integrated Marketing, yaitu satu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggannya.

Siklus Kehidupan Produk

  1. Tahap introduksi / perkenalan
  2. Tahap Pengembangan (Growth)
  3. Tahap Kematangan (Maturity)
  4. Tahap Penurunan (Decline)
  5. Tahap Ditinggalkan (Abandonment)

Product strategy

Core Product / produksi inti dari sebuah usaha
Basic produkt / Komponen pokok dari suatu produk
Expected product / yang diharapkan dari produk itu sendiri.
Augmented product / Inovasi atas produk itu
Potencial product / produk untuk masa datang

Tahap Introduction dilakukan :

  1. Berusaha memperbaiki penampilan produknya.
  2. Menyebar barang sebanyak-banyaknya keseluruh pasar.(Sell in)
  3. Lakukan sell out dengan cara melancarkan promosi di media secara gencar.

Tahap Growth dilakukan :

  1. Terus menerus mencari segmen baru, menambah tenaga penjual, menambah armada angkutan.
  2. Selalu memperbaiki mutu produk dengan penampilan dan kualitas yg prima
  3. Pertimbangkan strategi menurunkan harga untuk barang-barang yang harganya tinggi.

Tahap Maturity dilakukan :

Mencari segemen-segmen kecil yg belum terisi dengan harapan mendapatkan konsumen baru.
Menciptakan produk dengan kemasan besar.
Memperbaiki penampilan produk dengan sesuatu yang baru dengan sedikit perbaikan (New design).

Tahap Decline dilakukan :

  1. Jika sudah parah, anggaran promosi harus distop.
  2. Pusatkan perhatian pada pasar yang masih ada harapan sedangkan pasar lainnya dihentikan.
  3. Menghentikan pasaran produk secara menyeluruh dan menciptakan produk baru untuk memulai masa introduksi kembali.

Kegagalan perusahaan / usaha (Zimmerer & Scarborough 1996:14)

  • Managerial Incompetence : tidak memiliki kompeten -> kurang pengalaman, tidak mampu mengambil keputusan, tidak jelas arah yang akan dituju -> karyawan serba salah
  • Lack of Experience -> tidak memiliki pengetahuan luas tentang bisnisnya, keahlian, tidak dapat mengkoordinasi karyawan dan memotivasinya.
  • Poor Financial control -> Pengawasan keuangan yang sangat minim, modal kerja yang terus berkurang, kebijakan pemberian kredit yang salah.
  • Failure to Plan -> kegagalan dalam perencanaan kedepan.
  • Inappropriate location -> pemilihan lokasi yang salah.
  • Lack of Inventory control -> kurangnya pengawasan persediaan.
  • Improper attitudes -> perilaku yang tidak siap untuk kerja keras.
  • Innability to make the entrepreneurical transition -> tidak ada pendelegasian pada orang lain saat perusahaan berkembang
Bangalex
Bangalex Memberi sumber materi untuk belajar secara online dan gratis

Tidak ada komentar untuk "Eksploitasi Imajinasi dan Intuisi untuk Kemajuan Usaha"