Perilaku antar kelompok dan manajemen konflik

Perilaku antar kelompok dan manajemen konflik


perilaku antar kelompok dan manajemen konflik
 hubungan antar kelompok

Hubungan antar kelompok

  1. Hubungan antar kelompok adalah interaksi sosial antara dua kelompok atau lebih.
  2. Kelompok yang saling berhubungan ini diklasifikasikan berdasarkan kriteria fisiologis dan kebudayaan.
  3. Hubungan antar kelompok bukanlah hubungan yang tiba-tiba terbentuk.
  4. Hubungan ini merupakan akumulasi dari serangkaian hubungan-hubungan sosial yang ada. Hubungan ini mengandung sejumlah dimensi, antara lain dimensi sejarah, sikap, perilaku, gerakan sosial, dan institusi.

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan antar kelompok

Rasialis 
Mempertahankan perbedaan (dalam politik, sosial, ekonomi) ras, suku, bangsa, hak suku-suku bangsa; orang yang menganut paham rasialisme (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Etnisitas
Didasarkan pada kesamaan asal, sejarah, budaya, agama dan bahasa serta tetap mempertahankan identitas jati diri mereka melalui cara dan tradisi khas yang tetap terjaga, misalnya etnis Cina, etnis Arab, dan etnis Tamil-India.

Seksisme
Seksisme dapat merujuk pada kepercayaan atau sikap yang berbeda: Kepercayaan bahwa satu jenis kelamin atau seks lebih berharga dari yang lain

Ageisme.

Adalah bentuk diskriminasi terhadap individu atau kelompok karena umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.

Alasan seseorang bergabung dalam kelompok
Untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai
Dalam kelompok seseorang dapat terpuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward sosial seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya.

Manajemen Konflik

Suatu proses pembuatan rencana dan mengendalikan kondisi yang tidak berkesesuaian yang terjadi di antara pihak-pihak. 
 
Dalam manajemen konflik yang diutamakan adalah bagaimana cara mengendalikan konflik-konflik yang terjadi diantara para pihak. Untuk memahami manajemen konflik, Stevenin mengemukakan lima langkah manajemen konflik yang bersifat mendasar :

1. Pengenalan
2. Diagnosis
3. Menyepakati Suatu Solusi
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi

Lima langkah manajemen konflik yang bersifat mendasar 

Pengenalan
Dalam manajemen konflik, pengenalan merupakan teknik untuk mengatasi konflik yang terjadi. Kesalahan di dalam mendeteksi (tidak memperdulikan masalah atau menganggap ada masalah yang sebenarnya tidak ada).

Diagnosis
Diganosis merupakan salah satu dari teknik manajemen konflik. Metode yang benar dan telah teruji mengenai apa, mengapa, dimana dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Dalam hal ini pusatkan perhatian pada masalah yang utama, bukan pada hal-hal yang sepele.

Menyepakati Suatu Solusi
Dengan menyepakati suatu solusi kita dapat menghindari konflik. Teknik ini merupakan salah satu teknik manajemen konflik yang paling efektif.

Pelaksanaan
Teknik manajemen konflik yang selanjutnya yaitu pelaksanaan. Dalam setiap pelaksaan selalu terdapat untung dan rugi, jadi jangan sampai pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.

Evaluasi
Teknik evaluasi merupakan salah satu dari teknik manajemen konflik. Dengan mengevaluasi kita dapat menghindari terjadinya konflik dikemudian hari.

Jenis-Jenis Konflik

Konflik didalam individu
Konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang harus dilakukannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya

Konflik antar individu dalam organisasi yang sama.
Konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan-perbedaan kepribadian.

Konflik antar individu dan kelompok.
Konflik ini berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, contohnya seseorang yang dihukum karena melanggar norma-norma kelompok

Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Adanya pertentangan kepentingan antar kelompok

Konflik antar organisasi


Metode Penyelesaian Konflik Secara Menyeluruh

Konsensus,
Dimana pihak-pihak mengadakan pertemuan untuk mencari pemecahan-pemecahan masalah yang terbaik, bukan mencari kemenangan bagi masing-masing pihak.

Metode Konfrontasi
Dimana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pandangannya secara langsung satu sama lain, dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan semua pihak untuk mendahulukan kepentingan bersama, kerap kali dapat ditemukan penyelesaiaan yang rasional.

Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi
Dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama.

Konflik Struktural

Konflik Hirarki
Konflik yang terjadi di berbagai tingkatan organisasi, contohnya konflik manajemen puncak dengan manajemen menengah, konflik antar manajer dengan karyawan. 

Konflik Fungsional
Konflik yang terjadi antara departemen fungsional organisasi, contohnya konflik antar bagian produksi dengan bagian pemasaran, bagian personalia dengan bagian produksi dan sebagainya. 

Konflik Lini Staf
Konflik yang terjadi antar lini dengan staf, karena ada perbedaanperbedaan diantara keduanya 

Konflik Formal Informasi
Konflik yang terjadi antara organisasi formal dan informal.

Bangalex
Bangalex Memberi sumber materi untuk belajar secara online dan gratis

Tidak ada komentar untuk "Perilaku antar kelompok dan manajemen konflik"