Perilaku Individu Di Organisasi
![]()  | 
| Perilaku Individu Di Organisasi | 
Perilaku Individu Dalam Organisasi
Pengertian Perilaku Individu
Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa : 
- Kemampuan
 - Kepercayaan pribadi
 - Pengharapan
 - Kebutuhan
 - Pengalaman masa lainnya.
 
Dasar-Dasar Perilaku Individu
Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya 
- Karakteristik Biografis
 - Kemampuan
 - Kepribadian
 - Pembelajaran
 
Karakteristik Biografis
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari: 
- Usia
 - Jenis Kelamin
 - Status Perkawinan
 - Masa Kerja
 
Kemampuan
Kemampuan ini di bagi menjadi dua yaitu 
- Kemampuan Intelektual
 - Kecerdasan Numerik
 
Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat. 
- Pemahaman Verbal
 
Kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta menghubungkan kata satu dengan yang lain. 
- Kecepatan Konseptual
 
Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat. 
- Penalaran Induktif
 
Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah itu. 
- Penalaran Deduktif
 
Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen. 
- Visualilasi Ruang
 
Kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah. 
- Ingatan Kemampuan
 
menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu. 
Kemampuan fisik 
Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan. Ada sembilan kemampuan fisik dasar, yaitu : 
Kekuatan Dinamis 
Kemampuan untuk menggunakan otot secara berulang-ulang/sinambung sepanjang suatu kurun waktu 
Kekuatan Statis 
Kemampuan menggunakan kekuatan terhadap obyek luar 
Keluwesan Extent 
Kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung sejauh mungkin 
Koordinasi Tubuh 
Kemampuan mengkoordinasikan tindakan-tindakan serentak dari bagian-bagian tubuh yang berlainan 
Stamina 
Kemampuan melanjutkan upaya maksimal yang menuntut upaya yang diperpanjang sepanjang suatu kurun waktu 
Kekuatan Tubuh 
Kemampuan menggunakan kekuatan otot dengan menggunakan otot-otot tubuh (terutama perut) 
Kekuatan 
Kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi eksplosif dalam satu/sederetan tindakan eksplosif 
Keluwesan Dinamis 
Kemampuan melakukan gerakan cepat 
Keseimbangan 
Kemampuan mempertahankan keseimbangan meski ada kekuatan yang mengganggu keseimbangan 
Kepribadian
Kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang 
Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. 
Motivasi
•         George R. dan Leslie W. (dalam bukunya Matutina. dkk , 1993) mengatakan bahwa motivasi adalah “……getting a person to exert a high degree of effort ….” yang artinya motivasi membuat seseorang bekerja lebih berprestasi. 
•         Ravianto (1986) dalam bukunya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kinerja, yaitu atasan, rekan, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang, jenis pekerjaan. 
•         Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap karyawan dalam perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu perusahaan adalah unik secara biologis maupun psikologis dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. 
Untuk dapat memotivasi seseorang ada 4 hal yang perlu dipahami dan dilakukan (Lefton, 1997 dalam Rivai, 2003: 90) 
- Pelajari apa kebutuhan yang dapat dipahami dan apa yang tidak dapat dipahami orang.
 - Harus dapat membantu orang bagi tercapainya tujuan kerja perusahaan.
 - Hubungan ini perlu ada kejelasan, sehingga orang tahu apa yang sesuai untuk perusahaan.
 - Upayakan bahwa setiap orang mempunyai komitmen yang tinggi.
 
Dengan pemahaman tersebut maka dapat dikemukakan aspek-aspek yang terkandung dalam motivasi kerja (Rivai, 2003: 90) 
- Cenderung bertanggung jawab.
 - Senang membahas kasus yang menantang.
 - Menginginkan prestasi yang lebih baik.
 - Suka memecahkan masalah.
 - Senang menerima umpan balik atas hasil karyanya.
 - Senang berkompetisi untuk mencapai hasil yang optimal.
 - Senang membahas kasus-kasus sulit.
 - Melakukan segala sesuatu dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain.
 
Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu: 
- Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
 - Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999)
 
Stress individu
Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut. Faktor pemicu stress disebut stressor. 
Stressor dibagi menjadi dua, antara lain :
- Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)
 - Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan)
 
Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan) 
- Beban kerja berlebih (overload)
 - Desakan waktu (deadline)
 - Kualitas pembimbingan rendah (low supervise)
 - Iklim politis tidak aman (low comfort)
 - Umpan balik kerja rendah (low feedback)
 - Wewenang tidak memadai (low authority)
 - Ketidakjelasan peranan (role ambiguity)
 - Frustasi/putus asa
 - Konflik antar pribadi atau kelompok
 - Perbedaan nilai individu dan organisasi
 - Perubahan situasi kantor yang mengejutkan
 
Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan) 
- Krisis keuangan pribadi atau keluarga
 - Permasalahan tentang anak
 - Permasalahan tentang fisik
 - Permasalahan dalam perkawinan
 - Perubahan situasi rumah atau lingkungan
 
Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor
- Sifat stressor, yaitu pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut.
 - Jumlah stressor, yaitu banyaknya stressor yang diterima individu dalam waktu bersamaan.
 - Lama stressor, yaitu seberapa sering individu menerima stressor yang sama
 - Pengalaman masa lalu
 - Tingkat perkembangan
 


Tidak ada komentar untuk "Perilaku Individu Di Organisasi"
Posting Komentar