Hambatan dalam memasuki Industri
Hambatan dalam memasuki Industri |
Hambatan dalam memasuki Industri
Menurut Peggy Lambing (2000:95), ada beberapa hambatan untuk memasuki Industri baru, yaitu yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru masih kurang. Sebaliknya, perusahaan yang sudah ada justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap dan kebiasaan pelanggannya.
2. Biaya perubahan, yaitu biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali para karyawan dan penggantian alat serta system yang lama.
3. Respons dari pesaing yang secara agresif akan mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
Membeli perusahaan baru memiliki risiko yang sedikit karena kemungkinan gagal lebih kecil, waktu lebih sedikit, dan tenaga kerja yang diperlukan. Di samping itu, membeli perusahaan yang sudah ada juga memiliki peluang harga yang relative lebih rendah disbanding dengang merintis usaha baru. Namun demikian, membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian dan permasalahan, baik eksternal maupun internal.
1. Masalah eksternal, yaitu lingkungan seperti banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar. Beberapa pertanyaan mendasar dalam menghadapi lingkungan eksternal ini, misalnya: apakah perusahaan yang dibeli memiliki daya saing harga di pasar, khususnya dalam harga dan kualitas? Bagaimana segmen pasarnya? Sejauh mana agresivitas pesaingnya? Apakah ada industry yang dominan? Bagaimana ukuran dan pertumbuhan pasarnya?apakah ada perubahan teknologi yang dapat memengaruhi perusahaan yang dibeli? Setiap pembelian perusahaan harus memperhatikan lingkungan yang memengaruhinya.
2. Masalah-masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya masalah citra atau reputasi perusahaan, seperti masalah karyawan, konflik antara manajemen dan karyawan yang sukar diselesaikan oleh pemilik yang baru, masalah lokasi, dan masalah masa depan perusahaan lainya.
Sebelum melakukan kontrak jual beli, terdapat beberapa aspekyang harus dipertimbangkan dan dianalisis oleh pembeli. Menurut Zimmerer(1996), aspek-aspek tersebut meliputi hal-hal berikut.
1. Pengalaman apa yang dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan tersebut?
2. Mengapa perusahaan tersebut berhasil, tetapi kritis?
3. Di mana lokasi perusahaan tersebut?
4. Berapa harga yang rasional untuk membeli perusahaan tersebut?
5. Apakah membeli perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan dari pada merintis sendiri usaha baru ?
Tidaklah mudah untuk membeli perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Seorang wirausahawan yang akan membeli perusahaan selain harus mempertimbangkan berbagai ketrampilan, kemampuan, dan kepentingan pembelian, juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yang akan dibeli, diantaranya mencakup hal-hal berikut.
1. Pedagang perantara penjual peruahaan yang akan dibeli.
2. Bank Investor yang melayani perusahaan.
3. Kontak-kontak perusahaan, seperti pemasok, distributor, pelanggan dan lainnya yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang akan di beli.
4. Jaringan kerja sama bisnis dan social perusahaan akan dibeli.
5. Daftar majalah dan jurnal perdagangan yang digunakan oleh perusahaan yang akan dibeli.
Beberapa aspek yang harus di pertimbangkan dalam membeli perusahaan, yaitu alasan pemilik untuk menjual perusahaan, potensi, aspek legal, dan kondisi keuangannya. Zimmerer tampak lebih eksplisit dari pada lambing mengenai alasan mengapa seseorang membeli perusahaan. Menurutnya, ada lima hal kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu mencakup hal-hal berikut.
1. Alasan pemilik menjual perusahaan.
2. Potensi produk dan jasa yang dihasilkan.
3. Aspek legal yang dimiliki perusahaan.
4. Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual.
Setelah menganalisis perusahaan yang akan dibeli, langkah-langkah yang harus diambil dalam pembelian suatu perusahaan mencakup hal-hal berikut.
1. Yakin bahwa anda tidak akan merintis usaha baru.
2. Tentukan jenis perusaahaan yang diinginkan dan apakah Anda mampu mengelolanya.
3. Pertimbangkan gaya hidup yang anda inginkan.
4. Pertimbangkan lokasi yang anda inginkan.
5. Pertimbangkan kembali gaya hidup.
6. Jejaki penyandang dana sebelumnya.
7. Persiapkan bahwa anda akan menjadi pedagang.
8. Tetapkan perusahaan yang ingin anda beli.
9. Pilihlah penjual terbaik.
10. Adakan penelitian sebelum anda menyetujuinya.
11. Buatlah surat perjanjian dalam bentuk spesifik, misalnya jangka waktu pembayaran berakhir.
12. Jangan lupa untuk menilai karyawan.
13. Yakin bahwa harga yang di tawarkan itu mencerminkan nilai perusahaan.
Tidak ada komentar untuk "Hambatan dalam memasuki Industri "
Posting Komentar