Prinsip prinsip pemberian perintah
Perintah harus jelas
Salah satu kesalahan umum dalam memberikan perintah ialah anggapan bahwa perintah yang diberikan sudah cukup jelas. Ini karena perintah tidak diberikan secara teratur, dierikan secara tergesa gesa atau sambil lalu. Perintah pada umumnya adalah perintah yang diberikan secara lisan .perintah tertulis pada umumnya sudah dipersiapkan lebih dahulu sehingga perintah yang demikian lebih jelas dari pada perintah secara lisan.banyak sekali kemungkinan belum begitu jelas bagi si penerima perintah,hal ini disebabkan oleh kedua sebab utama ,yaitu :
- Kesukaran kesukaran dalam penggunaan kata kata yang berwayuh arti,dan
- Perhatian yang setengah setengah.
Karena syarat suatu pemberian perintah harus jelas bagi penerima perintah yang bersangkutan.suatu perintah adalah jelas ,bilamana perintah tersebut memenuhi enam elemen sebagi berikut :
- Mengapa, suatu perintah harus mengandung pemberian alasan dari pengeluaran pertimbangan pertimbangan sendiri dan ini dapat mengurangi salah paham dan keengganan untuk melaksanakannya.
- Siapa, perintah itu haruslah diberikan kepada orang yang tepat mengingat pengalaman dan pengetahuan yang cakap dalam melaksanakan tugas itu.
- Apa, perintah itu harus mengandung penjelasan apa yang harus dilakukan dengan kata kata yang mudah dimengerti.
- Bilamana.
- Dimana, menuntut dari suatu perintah pemberian penjelasan tentang dimana bahan bahan dan alat ditemukan ,dimana tugas harus dikerjakan.
- Bagaimana, menuntut penjelasan tentang segala sesuatu yang menyangkut soal tugas yang diberikan itu sejelasnya sehingga penerima perintah telah menerima fakta fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas tugas yang diserahkan kepadannya.
Perintah diberi satu persatu
Banyak kesalahan yang terjadi apabila dalam praktiknya yaitu pemberian perintah yang terlalu banyak pada suatu saat yang sama. Perintah yang terlalu banyak diberikan pada waktu yang sama , memberikan kesan yang tidak baik bagi penerima perintah. Adalah lebih tepat jika perintah diberikan satu persatu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. Sehubungan dengan ini ,maka suatu perintah janganlah terlalu detail,harus mengandung unsur fleksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan.
a. Perintah harus positif
Kesalahan yang sering terjadi yaitu akibat dari pemberian perintah yang negatif. Memberikan perintah dengan memulai kata” jangan” dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerima perintah tersebut. Dalam memberikan perintah ,sebaiknya tidak mempergunakan perintah yang negatif. Sebab dengan memberikan perintah positif ,tegas, dan jelas apa yang harus dikerjakan oleh bawahan.
b. Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
Perintah haruslah diberikan kepada orang yang mengingat pengetahuan dan pengalamannya sanggup melaksanakan tugas itu. Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga pada kecukupan waktu serta peralatan yang tersedia untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kecukupan waktu harus dihubungkan kepada tugas yang sudah diberikan sebelumnya. Unsur diman ‘siapa’ yang menerima perintah adalah sangat menunjang hal ini ,karena unsur ini yang mendapat tekanan,jadi suatu perintah harus diberikan kepada the right man.
c. Perintah harus erat dengan motivasi
Setelah orang bekerja pada umumnyamendapatkan balas jasa yang bersifat material, tetapi bilamana motivai hanya bersifat material saja, maka ada kecenderungan kendornya semangat kerja petugas. Ketiga macam kebutuhan atau motivasi haruslah didapat oleh seorang petugas agar ia mau mencurahkan tenaganya kepada pelaksanaan pekerjaannya.dalam memerintah bawahan ,perintah tidak akan efektif ,bila perintah itu tidak dihubungkan dengan masalah pemberian motivasi.
d. Perintah satu aspek berkomunikasi.
Perintah adalah salah satu alat berkomunikasi dengan seorang pemimpin kepada bawahan. sebagai alat berkomunikasi , maka pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkenan di hati bawahannya dan ia mau mengerjakannya.meskipun tugas pemberian perintah adalah tugas atasan, namun perintah itu tidak boleh sewenang wenang .perintah tidak boleh sekedar menunjukan kekuasaan saja, selain harus berhubungan untuk merealisasi tujuan perusahaan , ia tidak boleh bertentangan dengan norma kesusilaan dan kemanusiaan.
Tidak ada komentar untuk "Prinsip prinsip pemberian perintah"
Posting Komentar